Avitia Nurmatari - detikBandung
Menurut Ganjar, gagasan untuk membuat pementasan lagu-lagu islami karyanya itu dimaksudkan untuk menysiarkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan melalui musik.
"Pada dasarnya ini hanya untuk memperkenalkan saja, dan terlebih untuk menyampaikan pesan-pesan islam yang terkandung di dalamnya kepada halayak," ujar Ganjar dalam rilis yang diterima detikbandung, Minggu (23/1/2011).
Ganjar yang sejak 2004 sudah aktif menulis syair menilai, mungkin karena tidakbiasaan syair ini yang membuat karyanya menjadi perhatian. Lirik-liriknya diambil dari berbagai sudut, mulai dari pengalaman hidup, kejadian-kejadian di dunia nyata hingga sejarah Nabi Muhammad SAW.
Hidangan seni ini berbeda dengan nasyid, untuk mengerti dan menghayatinya tidak cukup hanya didengarkan, tapi juga dibaca syairnya. Syair-syair yang dilantunkan ada yang terinspirasi dari kejadian alam seperti benvana tsunami, dan beberapa cerita nabi.
Ubun Kubarsah selaku komposer mengakui bahwa menggarap karya Ganjar menjadi sebuah karya musik merupakan tantangan tersendiri. Keduanya sepakat untuk menghasilkan musik yang berbeda dari yang telah ada.
"Ini pekerjaan yang menantang buat saya. Rumpaka ciptaan Ganjar ini sedikit berbeda, tidak biasa tepatnya. Saya memutuskan untuk mencoba empat karakter warna dalam lagu-lagu ini," ujar Ubun.
Sedikitnya ada sekitar 10 lagu yang akan dimainkan dalam pementasan nanti. Judul lagu-lagu tersebut di antaranya Kun Fayakun, Adzan Mungaran, Rosul Pinilih, Warta Ti Sidratul Muntaha, Qiyamah, Sakaratul Maut, Titis Tulis Tobat, dan lainnya.
Kesemua lagu karya Ganjar dan Ubun ini akan dilantunkan oleh beberapa penyanyi tembang sunda seperti Neneng Dinar, Elis Rosliani, Rosyanti, dan lainnya.
No comments:
Post a Comment