Laporan oleh: Malikkul Shaleh
[Unpad.ac.id, 18/01/2011] Sebagai ajang pembukaan tahun 2011, Pidangan Seni Rumawat Padjadjaran akan hadir dengan pementasan Kompilasi Lagu Sunda Islami yang berjudul “Syair Keur Syiar”. Acara yang akan diadakan di Bale Rumawat Padjadjaran pada 23 Januari 2011 ini akan menyuguhkan lagu-lagu garapan komposer ternama Jawa Barat, Ubun Kubarsah dari rumpaka (syair lagu) ciptaan Ganjar Kurnia. Kendati banyak menimbulkan perdebatan di kalangan penggiat musik karena ketidakbiasaan karya Rektor Unpad tersebut, pentas ini layak untuk dinanti.
Ubun Kubarsah (bertopi) dan Ganjar Kurnia (kanan) saat berbincang dengan kalangan seniman dan media massa terkait pementasan Syair Keur Syiar (Foto: Malikkul Shaleh)*
“Pada dasarnya ini hanya untuk memperkenalkan saja dan terlebih untuk menyampaikan pesan-pesan islam yang terkandung didalamnya kepada khalayak,” ujar Ganjar yang sejak 2004 sudah aktif menulis syair itu.
Ganjar menilai, mungkin karena ketidakbiasaan rumpaka ini yang membuat karyanya menjadi perhatian. Lirik-liriknya diambil dari berbagai sudut, mulai dari pengalaman hidup, kejadian-kejadian didunia nyata dan dari sejarah Nabi Muhammad SAW.
“Ini berbeda dari nasyid. Untuk mengerti dan menghayatinya tidak cukup hanya didengarkan, tapi juga dibaca syairnya. Syairnya ada yang terinspirasi dari kejadian alam seperti bencana tsunami, kejadian-kejadian seperti mengumandangkan adzan saat kelahiran bayi dan beberapa dari cerita nabi. Intinya ini adalah syiar tentang ajaran-ajaran Islam,” ungkapnya.
Ubun Kubarsah sendiri mengakui bahwa menggarap karya Ganjar Kurnia menjadi sebuah karya musik merupakan sebuah tantangan tersendiri. Keduanya sepakat untuk menghasilkan musik yang berbeda dari yang telah ada. Hasilnya, Ubun akan mencoba menampilkan karya-karya Ganjar dengan empat warna musikal lagu Sunda yang berbeda.
“Ini pekerjaan yang menantang buat saya. Rumpaka ciptaan Ganjar ini sedikit berbeda, tidak biasa tepatnya. Saya memutuskan untuk mencoba empat karakter warna dalam lagu-lagu ini,” tutur Ubun menggunakan bahasa sunda.
Sedikitnya ada sekitar 10 lagu yang nanti akan dimainkan dalam pementasan nanti. Judul lagu-lagu tersebut diantaranya, Kun Fayakun, Adzan Mungaran, Rosul Pinilih, Warta Ti Sidratul Muntaha, Qiyamah, Sakaratul Maot, Titis Tulis Tobat dan berbagai judul lainnya. Kesemua lagu besutan duet Ubun dan Ganjar tersebut akan dinyanyikan oleh beberapa penyanyi tembang-tembang sunda.
Ditanyai mengenai kemungkinan untuk memproduksi lagu-lagu tersebut dalam bentuk kaset, Ganjar mengatakan akan mempertimbangkan hal tersebut. Menurutnya selama ini, antusias terhadap karya-karyanya cukup baik, jadi berpeluang untuk dilempar kepasaran.
“Sebenarnya pasar untuk lagu-lagu ini telah ada. Mungkin nanti untuk awal akan dibuat 1.000 eksemplar dulu untuk percobaan. Tapi inti dari semuanya ini adalah syiar apa yang terkandung didalam syair lagu-lagu ini, “ pungkas Ganjar. (eh)*
No comments:
Post a Comment